Yang dimaksud kopling non full clutch adalah kopling biasa yang ada di motor bebek. Kopling ini biasanya tidak memerlukan tuas kopling pada setang. Kalaupun ada, tuas kopling ini hanya bertugas meringankan saja. Kopling ini sering disebut sebagai kopling ganda atau kopling banci.
Pernahkah anda berpikir disaat motor dalam keadaan hidup dan berhenti tapi gigi masuk? Dimanakah aliran transmisi berputar? Kalau pada motor full clucth, kondisi ini akan tidak terjadi. Karena mesin langsung mati. Mengapa mesin mati ? Karena putaran magnet berhenti disebabkan poros kruk-as berhenti. Poros kruk-as berhenti karena tertahan kopling yang berhenti putar. Kopling berhenti berputar karena tertahan oleh gigi2 transmisi yang berhenti.
Pernahkah anda berpikir disaat motor dalam keadaan hidup dan berhenti tapi gigi masuk? Dimanakah aliran transmisi berputar? Kalau pada motor full clucth, kondisi ini akan tidak terjadi. Karena mesin langsung mati. Mengapa mesin mati ? Karena putaran magnet berhenti disebabkan poros kruk-as berhenti. Poros kruk-as berhenti karena tertahan kopling yang berhenti putar. Kopling berhenti berputar karena tertahan oleh gigi2 transmisi yang berhenti.
Pada motor bebek, motor tetap bisa hidup walau gigi masuk dan dalam keadaan berhenti. Kenapa yah? Dimanakah terputusnya aliran putaran mesin???
skema-kopling
Pada keadaan hidup berarti poros kruk as berputar. Putaran kruk-as ini (lihat gambar diatas) memutar “clutch carrier assy” yang no 11. Somehow pada rpm rendah “clutch carrier assy” tidak memutar drum tapi pada rpm tinggi “clutch carrier assy” akan memutar drum. Drum selanjutnya memutar gear primary drive yang no 1. Gear ini akan memutar mangkuk kopling melalui primary driven gear yang no 16. Mangkuk kopling memutar 5 buah kampas kopling ( no 19). 5 buah kampas kopling ini menjepit 4 buah plat kopling(no 18). Kampas kopling menjepit plat kopling karena tertekan oleh tutup mangkuk kopling (no 20) yang tertekan oleh per (no 21) . Jadi putaran kampas kopling akhirnya memutar plat kopling. Plat kopling akhirnya memutar rumah kopling (Boss, clutch no 17). Rumah kopling inilah yang pada akhirnya memutar gigi-gigi penggerak roda.
Nah yang saya masih bingung adalah :
Somehow pada rpm rendah “clutch carrier assy” tidak memutar drum tapi pada rpm tinggi “clutch carrier assy” akan memutar drum.
Saya tidak melihat adanya tuas untuk “memekarkan” clutch carrier assy sehingga menempel drum dengan ketat/keras. Kembali ke peristiwa yang terjadi, motor dengan gigi masuk tetap hidup dan berhenti asal bukaan gas rendah atau rpm rendah. Jika gas dibuka maka motor mulai berjalan atau clutch carrier assy mulai memutar drum. Jadi sepertinya clutch carrier assy itu sensitif dengan rpm. Sepertinya mekarnya clutch carrier assy disebabkan oleh gaya sentrifugal dari putaran kruk-as !.
Terus bagaimana kalau mesin mati tapi kunci kontak on kemudian didorong dan dimasukan pada gigi 3 atau gigi 4 kok bisa menghidupkan mesin? Bukankah dalam keadaan mati poros kruk-as tidak berputar sehingga clutch carrier assy tidak mekar? Nah loh? Penjelasan logisnya adalah magnet terpasang pada poros as melalui semacam fly-wheel dan magnet juga terhubung dengan gear-gear penggerak roda (bukan final gear yah).
Apa sih gunanya tuas kopling yang disetang? Tuas kopling gunanya adalah untuk menarik pin no 30 yang menarik tutup mangkuk kopling (no 20) yang akhirnya melepas jepitan kampas kopling terhadap plat kopling. Sehingga transmisi terputus. Pada kopling ganda atau kopling banci mekanisme ini hanya meringankan injakan kaki pada pedal operan gigi.
Bagaimana dengan mekanisme full clutch? Mekanisme full clutch dibentuk dengan menghubungkan mati poros kruk-as dengan gear primary drive (no 1). Misalnya dengan mereplace clutch carrier assy dengan final gear depan ukuran 13 -15. Gear ini akan menjepit langsung drum. Kelemahan dari cara ini adalah gear replacement ini bisa kendor tak kuat lagi menjepit drum. Akhirnya transmisi terputus karena drum tidak berputar. Inilah masalah yang saya hadapi kemaren sehingga harus menuntun motor sejauh 2 km.
Kalau kemarin-kemarin saya cerita tentang CAGE, itu yang no 7. CAGE beserta enam buah pelor-nya (pin, dowel, no 8) membentuk suatu bearing. Yang saya nggak ngerti kenapa tidak seperti bearing konvensional saja. Kenapa harus dari fiber?
Quiz selanjutnya? Jika crankcase kopling (tutup mesin bagian kopling) dibongkar, berapakah volume oli mesin yang diisikan kembali ? 800 cc ataukah 1 liter?
Semua mekanik berkata 800 cc! Alasannya kalau 1 liter nanti kopling selip. Saya coba search di google tapi tidak mendapat jawabnya untuk fizr (yang ada untuk karisma). Saya lihat mur kuras oli berada di ruang kruk-as dan lobang aliran oli antara ruang kopling dan ruang kruk-as tidak terletak di dasar. Jadi saat menguras oli lewat lobang mur, sebenarnya tidak semua oli di ruang kopling terkuras. Kemudian saya ingat ada pengukur oil level yang juga merupakan tutup lobang pengisian oli. Dan benar jika hanya diisi 800 cc, oil level pada keadaan terendah ! Setelah saya tambahi 200 cc baru oil level menyatakan oli penuh (bukan kepenuhan) !.
Somehow pada rpm rendah “clutch carrier assy” tidak memutar drum tapi pada rpm tinggi “clutch carrier assy” akan memutar drum.
Saya tidak melihat adanya tuas untuk “memekarkan” clutch carrier assy sehingga menempel drum dengan ketat/keras. Kembali ke peristiwa yang terjadi, motor dengan gigi masuk tetap hidup dan berhenti asal bukaan gas rendah atau rpm rendah. Jika gas dibuka maka motor mulai berjalan atau clutch carrier assy mulai memutar drum. Jadi sepertinya clutch carrier assy itu sensitif dengan rpm. Sepertinya mekarnya clutch carrier assy disebabkan oleh gaya sentrifugal dari putaran kruk-as !.
Terus bagaimana kalau mesin mati tapi kunci kontak on kemudian didorong dan dimasukan pada gigi 3 atau gigi 4 kok bisa menghidupkan mesin? Bukankah dalam keadaan mati poros kruk-as tidak berputar sehingga clutch carrier assy tidak mekar? Nah loh? Penjelasan logisnya adalah magnet terpasang pada poros as melalui semacam fly-wheel dan magnet juga terhubung dengan gear-gear penggerak roda (bukan final gear yah).
Apa sih gunanya tuas kopling yang disetang? Tuas kopling gunanya adalah untuk menarik pin no 30 yang menarik tutup mangkuk kopling (no 20) yang akhirnya melepas jepitan kampas kopling terhadap plat kopling. Sehingga transmisi terputus. Pada kopling ganda atau kopling banci mekanisme ini hanya meringankan injakan kaki pada pedal operan gigi.
Bagaimana dengan mekanisme full clutch? Mekanisme full clutch dibentuk dengan menghubungkan mati poros kruk-as dengan gear primary drive (no 1). Misalnya dengan mereplace clutch carrier assy dengan final gear depan ukuran 13 -15. Gear ini akan menjepit langsung drum. Kelemahan dari cara ini adalah gear replacement ini bisa kendor tak kuat lagi menjepit drum. Akhirnya transmisi terputus karena drum tidak berputar. Inilah masalah yang saya hadapi kemaren sehingga harus menuntun motor sejauh 2 km.
Kalau kemarin-kemarin saya cerita tentang CAGE, itu yang no 7. CAGE beserta enam buah pelor-nya (pin, dowel, no 8) membentuk suatu bearing. Yang saya nggak ngerti kenapa tidak seperti bearing konvensional saja. Kenapa harus dari fiber?
Quiz selanjutnya? Jika crankcase kopling (tutup mesin bagian kopling) dibongkar, berapakah volume oli mesin yang diisikan kembali ? 800 cc ataukah 1 liter?
Semua mekanik berkata 800 cc! Alasannya kalau 1 liter nanti kopling selip. Saya coba search di google tapi tidak mendapat jawabnya untuk fizr (yang ada untuk karisma). Saya lihat mur kuras oli berada di ruang kruk-as dan lobang aliran oli antara ruang kopling dan ruang kruk-as tidak terletak di dasar. Jadi saat menguras oli lewat lobang mur, sebenarnya tidak semua oli di ruang kopling terkuras. Kemudian saya ingat ada pengukur oil level yang juga merupakan tutup lobang pengisian oli. Dan benar jika hanya diisi 800 cc, oil level pada keadaan terendah ! Setelah saya tambahi 200 cc baru oil level menyatakan oli penuh (bukan kepenuhan) !.